Selasa, 24 April 2012

Naik-naik ke Puncak Gunung Lagi






Saya sungguh serasa tak memiliki kekuatan lagi berjalan di jalan setapa menuju gunung. Kalau dulu tas ransel yang beratnya melebihi berat badan, saya pikul dan menaiki gunung itu kuat sekali. Maka sekarang tidak lagi. Jangan kan tas ransel itu, tas gendong yang berisi buku fisika karangan marten kaanginan pun sudah lemas kaki ini ketika menaiki gunung.

Ini terjadi pada saat survey field trip untuk kegiatan di sekolah saya. Ya! bersama dua teman, saya menaiki gunung padang di kawasan Cililin Bandung Barat. Gunung itu tidak terlalu tinggi. Kira-kira dibawah 1000 mdpl. Tapi entah mengapa nafas dan kaki sudah tak seprima dulu. Kalo dulu gunung setinggi apapun bisa saya daki dengan sedikt kendala. 

Hilang sudah masa kejayaan itu!

Hidup Adalah Sederhana Saja




Hidup haruslah sederhana saja. Karena apa? karena itu akan membuat kita tenang dan lebih bersyukur akan apa yang kita dapatkan. Dalam jiwa yang tenang itu ada kesahajaan dan proses penentuan arah yang terarah. Dalam bersyukur itu ada teori kemenarikan, artinya semakin kita bersyukur maka akan semakin banyak lagi yang kita dapatkan. Percayalah!

Kita terlalu sombang pada Tuhan sebenrnya. Waktu yang kita habiskan selalu dihabiskan dengan hal-hal yang rumit dan memakan banyak energi. Padahal energi itu bisa kita habiskan dengan banyak bersyukur padanya.

Pemikiran sederhana sebenarnya terletak pada pola kelembutan hati. Tapi kehalusan itu harus diimbangi dengan kekuatan diri yang tangguh, agar kita tak ditaklukan dunia. Karena sesungguhnya di dunia ini hanya ada dua hukum, yakni ditaklukan dunia atau menaklukan dunia.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution